Oculus Rift
OCULUS RIFT
Era masa depan tampaknya sudah
mulai menghampiri kita. Perkembangan teknologi yang makin maju membuat hal yang
dulunya hanya ada di khayalan ataupun film-film jenis science fiction, kini
makin mendekati kenyataan.
Salah satu contoh kecilnya yaitu
teknologi virtual yang bakal bisa dinikmati secara luas melalui salah satu
perangkat yang saat ini menjadi perbincangan, yaitu Oculus Rift.
Oculus Rift merupakan sebuah
perangkat headset yang menampilkan lingkungan virtual reality yang diciptakan
bagi para gamer. Dengannya, pengguna akan merasakan pengalaman seperti masuk ke
dalam dunia game yang sedang dimainkannya.
Perangkat ini akan menghasilkan
tampilan tiga dimensi yang berbeda dengan tampilan 3D menggunakan kacamata yang
saat ini banyak beredar. Tampilan pandangan pengguna sangat luas ke mana pun
arah kepala bergerak dan mata memandang.
Oculus memiliki sensor khusus
sehingga pergerakan kepala yang dilakukan akan langsung diterjemahkan ke dalam
gerakan pada dunia virtual sehingga pengguna
bisa bebas menjelajah dunia virtual.
Awal pengembangan
Ide pembuatan Oculus Rift
dicetuskan oleh Palmer Luckey yang mulai mengembangkannya sejak 2012.
Kala itu memang telah ada
beberapa perangkat headset berbasis virtual reality yang hadir dipasaran, namun
tidak ada yang memberikan pengalaman bermain game yang benar-benar mendalam dan
memuaskan pengguna. Kendala lain yaitu harga jual yang masih sangat tinggi dan
kebanyakan masih digunakan untuk kalangan terbatas seperti militer atau untuk
penelitian ilmiah.
Atas dasar itu, Palmer membangun
sebuah tim yang terdiri dari orang-orang sesama penggila game yang memiliki
visi sama, yaitu hendak mengubah cara dan mendapatkan pengalaman berbeda saat
bermain game. Tidak heran moto yang digunakannya yaitu designed by gamers, for
gamers.
Berawal di Kickstarter
Oculus Rift Developer Kit
merupakan versi awal yang diperkenalkan ke publik melalui Kickstarter.
Kickstarter merupakan situs penggalangan dana yang bertujuan menjembatani antara
pembuat proyek dengan pemberi dana guna mewujudkan proyek kreativitasnya.
Melalui Kickstarter, Oculus Rift
berhasil mengumpulkan dana hingga sekitar US$2,4 juta dari target yang US$250
ribu. Jumlah ini menjadikannya sebagai salah satu proyek yang mampu
mengumpulkan dana tertinggi di Kickstarter. Dari sini jelas terlihat
ketertarikan backers (pemberi dana) agar perangkat ini bisa segera dikembangkan
dan diluncurkan ke pasar.
Versi Oculus Rift
Oculus Rift Developer Kit
merupakan versi pertama yang ditawarkan ke publik melalui Kickstarter. Versi
ini ditawarkan dengan harga yang terbilang terjangkau yaitu sekitar US$300.
Awalnya, Oculus menggunakan layar
berukuran 5,6 inci. Setelah kesuksesannya di Kickstarter, pengembang mengubah
ukurannya menjadi 7 inci. Oculus memiliki viewing angle hingga 110˚ secara
diagonal dan 90˚ secara vertikal serta dukungan resolusi mencapai 1280×800 dpi.
Versi Developer Kit masih terus
mengalami pengembangan dan hingga kini hanya mendukung untuk platform PC,
memanfaatkan koneksi DVI serta HDMI. Versi consumer-nya diperkirakan bakal
mendukung platform lain seperti smartphone.
Aplikasi pendukung
Oculus membuat SDK (Software
Development Kit) yang akan membantu para pengembang untuk mengintegrasikan game
mereka dengan perangkat Oculus.
Sebelum diperkenalkan lewat
Kickstarter, John D. Carmack, programmer game yang juga pendiri id Software,
tertarik dengan purwarupa Oculus Rift yang sempat didemokan padanya. Tak lama
kemudian, John mengumumkan bahwa game mereka, Doom 3: BFG Edition, akan
dirancang ulang agar bisa dimainkan melalui perangkat tersebut. Game ini pun
langsung dijadikan sebagai game resmi pertama yang mendukung Oculus serta
menjadi game yang didemokan saat Oculus ditampilkan di Kickstarter.
John D. Carmack yang getol akan
Oculus ternyata tidak sejalan dengan id Software sehingga ia keluar dari sana
dan kini menjadi CTO Oculus VR. Dengan makin banyaknya pengembang yang tertarik
bergabung, kini sudah banyak game yang dihadirkan bagi Oculus Rift.
Sumber : http://www.infokomputer.com/2014/12/fitur/oculus-rift-gerbang-menuju-dunia-virtual-reality/